Jaringanadalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf (Brotowidjoyo, 1989). Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas.
Laporan Praktikum Pengamatan sel Hewan dan Tumbuhan Menggunakan Mikroskop A. TUJUAN 1. Kami dapat membedakan secara mikroskopis perbedaan sel hewan dan tumbuhan 2. Kami dapat menjelaskan bagian-bagian yang teramati pada sel hewan dan tumbuhan B. DASAR TEORI Pada awalnya sel digambarkan pada tahun1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal darin kata latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil. Anton Van leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik serta menunjukan pertama kali pada dunia ada “kehidupan didunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia. Sel merupakan satuan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel pada tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Bagian-bagian pembeda tersebut meliputi dinding sel, vakuola, dan plastida yang hanya ada pada sel tuumbuhan. Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Protoplas merupakan bagian hidup sedangkan dinding sel merupakan bagian mati, karenanya dalam sel yang mati tidak terdapat protoplas. Protoplas meliputi komponen protoplasma dan komponan protoplasma, komponen prooplasma terdiri dari sitoplasma dan inti sel, sedangkan komponen non protoplasma berupa vakuola, dan zat-zat ergastik yang berupa pati, aleuron. Lemak dan kristal-kristal. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel karena itulah,sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Dua orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matt Lias Schleiden ahli tumbuhan, 1804 – 1881 dan Theodor Sachwan ahli hewan, 1810 – 1882 menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel teerdiri dari membaran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing-masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik kedalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yaqng amat diiperlukanya. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. kimball, 1992. Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis, misalnya ovum dari bangsa burung dari beberapa alga. Besarnya dibatasi oleh membaran. Suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Dua bagian yang pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai zat cair dan kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, glanula, dan pigmen. Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain . Atau dengan kata lain juga sel merupakan unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi isi sel yang disebut protoplasma. Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya. C. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Mikroskopis cahaya perbesaran 40x, 100x, 200x dan 400x 2. Tusuk gigi 5-10 buah 3. Kapas secukupnya 4. Silet / pisau cutter yang tajam 5. Tisue untuk mengelap 6. Kaca objek 7. Cover glass Bahan 1. Sel tumbuhan daun tumbuhan Rhoeo discolour 2. Sel hewan bag epitel pipi manusia 3. Air sebagai pelarut D. LANGKAH KERJA Pengamatan preparat segar daun Rheo discolor 1. Pertama kita menyiapkan peralatan dan bahan yaitu mikroskop cahaya, silet, tisu untuk mengelap, kaca objek, cover glass, dan sel tumbuhan daun tumbuhan Rheo discolor serta air sebagai pelarut. 2. Kami mengambil daun tumbuhan rheo doscolor, kemudian kami menyayatnya dengan silet setipis mungkin. 3. Setelah itu sayatan daun tersebut kami letakkan pada kaca objek yang sudah ditetesi air. 4. Kemudian kami amati hingga menemukan bentuk sel tumbuhan rheo discolor, setelah pengamatan tersebut sudah melihat bentuk selnya, kemudian kami menggambar sel tumbuhan tersebut. Pengamatan struktur sel hewan 1. Pertama kita menyiapkan peralatan dan bahan yaitu mikroskop cahaya, tusuk gigi 5 buah, kapas secukupnya, kaca objek, cover glass, dan sel hewan bag epitel pipi manusia serta air sebagai pelarut. 2. Kami mengambil tusuk gigi, kemudian tusuk gigi tersebut digosokan didalam mulut yaitu bag epitel pipi manusia hingga mendapatkan lendir epitel tersebut 3. Setelah epitelnya sudah dapat kami letakan pada kaca objek yang sudah ditetesi metilen blue. 4. Kemudian diamati hingga menemukan bentuk selnya. Bentuk sel yang diamati langsung di gambar bentuk-bentuknya. E. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM Nama Sel Gambar Ket Sel Hewan Dari hasil penamatan sel hewan dari bag epitel pipi manusia memiliki bentuk yang tidak beraturandikarenakan sel hewan tidak mempunyai dinding terlihat ikatan karena terpisah,dan memiliki inti sel ditengah tidak memiliki stomata. Sel Tumbuhan Dari hasil peraktikum dapat diketahui bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha, secara perinsip bahwa sel hewan tidak memiliki dinding sel. sehinga bentuk sel tumbuhan beraturan atau tersusun rapi F. PEMBAHASAN Dalam praktikum di atas dapat diketahui bahwa sel merupakan ruang kecil atau irisan-irisan pada jaringan-jaringan tumbuhan dan hewan. Pada praktikum kali ini kami mengamati sel hewan dan sel tumbuhan. Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama disebut jaringan. Dalam percobaan kali ini yang menjadi objek penelitian sel hewan adalah epitel pada pipi bagian dalam, sedangkan pada sel tumbuhan digunakan Rheoe discolor. Perbedaan struktur sel hewan dan tumbuhan secara umum terletak pada dinding selnya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dari pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, kloroplas, dan inti sel. Secara umum sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk dari sel hewan tidak teratur. Hal ini berbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan bentuknya teratur atau tersusun rapi. Selain itu sel hewan juga tidak memiliki kloroplas sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri atau berfotosintesis. Sedangkan sel tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis. G. JAWABAN PERTANYAAN Pertanyaan 1. Apakah perbedaan yang anda dapatkan dari hasil pengamatan antara sel hewan dan tumbuhan ? 2. Gambarkan hasil pengamatanmu dan tunjukan bedanya ! Jawab 1. Pembedanya adalah sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola, antosianin dan stoma. Bentuknya bulat-bulat kecil, terpisah dan tetap. Sedangkan pada sel hewan memiliki membran sel dan inti sel. Sel hewan lebih kecil dari pada sel tumbuhan. Bentuknya bintik-bintik kecil serta banyak. A. Gambar sel tumbuhan Sel tumbuhan memiliki dinding sel,stomata. B. Gambar sel hewan Sel hewantidak memiliki dinding sel dan stomata. H. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah Pada sel hewan ditemukan adanya dinding sel, nukleus, plasma dan granula. Sel hewan mempunyai bentuk sel yang tidak beraturan atau tidah teratur bentuknya. Sedangkan pada sel tumbuhan, bentuknya cenderung beraturan, dan berbentuk segi enam. tumbuhan ditemukan dinding sel, plasma dan nukleus. Saran Dalam melaksanakan praktikum harus lebih serius demi kelancaran mengerjakan praktikum, kemudian kepada asistensi sebaiknya mengawasi setiap kelompok karena jika kelompok tersebut salah mengerjakan, asistensi bisa membantunya. Dan yang terakhir adalah kebersihan ruangan yang paling utama. I. DAFTAR PUSTAKA Basuki, S. dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang Jurusan Biologi FMIPA UM dan JICA. tanggal 16 Oktober 2011 Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya Unipress UNESA. Soewolo, Sudjono, B., dan Tity, Y. 1999. Fisiologi Manusia. Malang IMSTEP-JICA FMIPA UM. Suparman, at all. 2013. Panduan praktikum Biologi sel. Ternate. FKIP Unkhair Syamsuri, I. dkk. 1992. Petunjuk Kegiatan Praktikum Biologi Umum. Malang Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Malang. Tenzer. A, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Malang Jurusan Biologi FMIPA UM dan JICA. Yuliani, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Surabaya Jurusan Biologi FMIPA UNESA J. LAMPIRAN GAMBAR Hewan Gambar Hewan Gambar Tumbuhan
Gelasbenda Obyek glass 4. Laporan Praktikum Biologi Dasar - Pengamatan Mikroskopis. Source: jagoanilmu.net. BAB 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN. Source: www.slideshare.net. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM MODUL III PENGAMATAN TUMBUHAN DI SUSUN OLEH NAMA. Source: detiks.github.io. Dapat menggunakan mikroskop
LaporanPraktikum Mikroskop Dan Sel Tumbuhan Indra Jl Academia Edu from praktikum mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel. Pembahasan berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh informasi tentang bagaimana bentuk dan cara penggunaan mikroskop. (faradiaz,1992:36) cara menggunakanTOFMOFEIEF HNSK\KT GEF TOFMEHEWEF \OI W_HC_AEFIepkref Tre`tn`uh Cnkikmn TortefnefH_AEHHEG \^ESNB BEGANI5>54?53354454 Fopaoinuh rehckutef-e`o TSKMSEH \W_GN EMSKOKWOFKIKMNBE_IWE\ TOSWEFNEF_FNROS\NWE\ IEHC_FM HEFM_SEWCEFJESCES_345> GEBWES N\NAeiehef GEBWES N\N........................................................................................... nGEBWES WECOI................................................................................... nnTOFGEA_I_EF................................................................................... 5Ieter Coie`efm............................................................................ 5Wujuef.......................................................................................... 3WNFJE_EF T_\WEE..........................................................................
Selhewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel-selnya. Pada pengamatan kedua ini, kami mengamati susunan mengenai sel
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel” Oleh Nama Ayu Fahma Muyasari NIM 150210101065 Kelas A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2016 I. JUDUL Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel II. TUJUAN komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaanya cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan III. DASAR TEORI Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indera manusia berjalan seiring sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama 1600-an. Mikroskop masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian sel. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan saintis zaman Renaisans, dan mungkin mikroskop yang Anda gunakan di laboratorium, merupakan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya, light microscope, LM cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam mikroskopi teknik- teknik dalam penggunaan mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi atau resolusi saja atau daya urai. Perbesaran magnification adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di langit mungkin diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop Campbell, 2010 103. Sejumlah teknik yang kini telah diterapkan dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi mineral pada batubara antara lain adalah Mikroskop optik, microskopis elektron SEM, Electron Probe Micro Analyser EPMA, difraksi sinar-X XRD. Dalam rencana penelitian ini hanya digunakan dua metode yaitu mikroskop optik sinar polarisasi dan difraksi sinar-X. Sistem pengamatan mikroskop berfungsi sebagai mikroskop untuk mengamati spesimen, sedangkan stage sistem merupakan alat untuk menempatkan dan mengatur posisi dari sampel dalam peralatan EPMA Nursanto, 2011. Mikroskop secara prinsip ada dua macam 1. Mikroskop cahaya 2. Mikroskop elektron Mikroskop cahaya 4 macam 1. Mikroskop biasa 2. Mikroskop fluoresensi 3. Mikroskop fase- kontras 4. Mikroskop polarisasi Mikroskop elektron ada dua macam 1. MET Mikroskop elektron trnasmisi 2. MES Mikroskop elektron skaning Yatim, 1996 11-17. Pada permulaan abad XIX tercipta Teori Sel atas jasa para peneliti bangsa Jerman bernama DUTROCHET, SCHWANN, dan SCHLEIDEN. Mereka inilah yang menegaskan bahwa organ tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel. Masih berkisar pada pendapat ahli Jerman, VON MOHL 1846 menjelaskan bahwa dalam hal organ tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel, namun yang penting bukanlah dinding sel melainkan isi sel yang disebut protoplasma Sutrian, 2004 13. Tumbuh-tumbuhan terdiri dari satuan yang dapat dikenal secara morfoligis yakni sel, yang masing-masing diselubungi oleh dinding sendiri dan melekat pada sel lain dengan adanya zat pelekat antar sel. Dalam kumpulan sel seperti itu dapat dikenali pengelompokan sel yang berbeda dari segi struktur atau fungsi atau dari keduanya Estiti, 2005 10. Sel sebagian satuan struktur benda hidup, sel tunggal adalah organism hidup. Amuba, makhluk air tawar, merupakan kasus demikian. Ukurannya sekitar 300 µm melintang, kira-kira sebesar kemasan ini terdapat mesin yang melakukan semua fungsi kehidupan. Makhluk hidup ini memberi makan dirinya dan dengan cara-cara lain mempertukarkan bahan dan energy dengan alam sekitarnya. Tanggap terhadap rangsangan dalam lingkungannya. Tumbuh dan berkembang biak. Kebanyakan makhluk dibumi ini terdiri atas banyak sel. Manusia dewasa berisi 6 x 1013 sel yang berbeda-beda. Semua ini terdapat dalam berbagai macam dengan jumlah agak besar sekitar 100. Dua contoh yang mudah dipelajari ialah sel epithelium yang melapisi bagian dalam pipi dan sel-sel darah merah. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Didalam sifat-sifatnya tersebut, diantaranya yang universal yaitu membran sel yang berguna sebagai interfase antara mesin-mesin dibagian dalam sel dan fluida cair yang membasahi semua sel, selain itu juga ada sitoplasma yang digunakan untuk memberikan segala sesuatu didalam sel, kecuali nukleus dan terakhir yaitu inti sel Soetarmi dan Sugiri, 1983 87-94. Tabel perbedaan sel hewan dan tumbuhan IV. Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan Ukuran sel Bentuk Dinding sel Besar Tetap Ada. Tersusun atas Lebih kecil Tidak tetap Tidak ada Plastida Vakuola selulosa Ada Besar Tidak ada Tidak ada. Jika ada Cadangan Dalam bentuk butiran kecil Dalam bentuk butiran Makanan Sentrosom Lisosom Glioksisom Badan Golgi Sentriol Waluyo, 2010 8 granula pati Tidak ada Tidak ada Ada Diktiosom Tidak ada glikogen Ada Ada Tidak Ada Ada Ada METODE PRAKTIKUM Alat dan Bahan Alat - Mikroskop - Gelas obyek dan gelas penutup - Pipet tetes - Skalpel - Silet tajam Bahan - Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b” - Air - Epitel rongga mulut - Bawang merah - Methilen Blue - Alkohol 70% Skema Kerja a. Pengamatan potongan huruf “d” atau “b” Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek Menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati Menggeser preparat dari kiri ke kanan Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan yang diamati b. Pengamatan Epitel Rongga Mulut Sel Hewan Membersihkan scalpel dengan alcohol Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel Meletakkan hasil korekan pada kaca benda Menetesi dengan methilen blue sedikit Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati c. Pengamatan sel bawang merah bawah merah Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet Meletakkan hasil irisan pada kaca benda Menetesi dengan sedikit air Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati V. HASIL PRAKTIKUM Pengamatan potongan kertas “b” dan “d” Huruf “d” Huruf “b” Pergeseran Pergeseran Pergeseran Pergeseran Benda Kanan Bayangan Kiri Benda Kanan Bayangan Kiri Kiri Kanan Kiri Kanan Atas Bawah Atas Bawah Bawah Atas Bawah Atas Keterangan Perbesaran = 40x Pengamatan bentuk dan struktur sel Pengamatan epitel rongga mulut sel hewan Keterangan 1 2 3 1. Membran sel 2. Sitoplasma 3. Inti sel Perbesaran 40x Pengamatan bawang merah sel tumbuhan Keterangan 1. Inti sel 2. Dinding sel 3. Sitoplasma 2 1 3 Perbesaran 40x VI. PEMBAHASAN Dalam melakukan pengamatan, banyak obyek yang berukuran mikroskopis atau sangat halus. Oleh karena itu, kita membutuhkan alat yang membantu kita untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus yaitu dengan menggunakan mikroskop. Dengan mikroskop, kita dapat melihat obyek yang sangat halus dengan jelas. Mikroskop pertama kali dirancang oleh Antoni van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Mikroskop tersebut merupakan mikroskop sederhana dengan lensa tunggal. Adapun pada pertengahan abad ke-17, Robert Hooke membuat sebuah mikroskop yang berbeda dengan Leeuwenhoek Hooke mengamati struktur gabus melalui mikroskopnya. Sejak saat itu, perkembangan ilmu pengetahuan terus meningkat dengan penemuan mikroskop yang lebih maju. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil mikroskopis. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Pada mikroskop terdapat bagian-bagian, anatara lain 1. Kaki Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. 2. Lensa okuler Lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa obyektif. 3. Tabung mikroskop Berfungsi mengatur fokus dan menghubungkan lensa obyektif dengan lensa okuler. 4. Makrometer pemutar kasar Berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. 5. Mikrometer pemutar halus Berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. 6. Pegangan mikroskop Berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop. 7. Meja Mikroskop Berfungsi sebagai tempat meletakkan obyek yang akan diamati. 8. Sendi Inklinasi Pengatur Sudut Berfungsi mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. 9. Revolver Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. 10. Lensa obyektif Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, berfungsi membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. 11. Penjepit Kaca klip Berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. 12. Kondensor Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan dinaik turunkan. 13. Diafragma Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. 14. Reflektor atau Cermin Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Pada percobaan pertama, kami mengamati potongan kertas “b” dan “d” di bawah mikroskop. Kami melakukan pergeseran benda dan membandingkannya dengan pergeseran bayangan yang dihasilkan. Dalam percobaan ini, kami menggunakan perbesaran 40 kali. Dari pengamatan tersebut, bayangan yang terbentuk terbalik yaitu “b” menjadi “q” dan “d” menjadi “p”. Hal itu dapat terjadi karena sifat dari lensa pada mikroskop. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Kemudian apabila benda kita geser akan menghasilkan bayangan yang bergeser ke arah yang berlawanan dari arah pergeseran benda. Jika kita geser benda ke atas maka bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah bawah. Jika benda digeser ke bawah bayangan akan bergeser ke atas. Jika benda digeser ke arah kanan, bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah kiri. Jika benda digeser ke kiri, bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah kanan. Percobaan yang kedua adalah mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan. Berdasarkan literatur yang ada, perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas, dan tidak lazim memiliki vakuola. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola. Selain itu, sel hewan juga tidak memiliki plastida yang dimiliki sel tumbuhan. Tetapi, sel hewan memiliki lisosom, sentriol, dan sentrosom. Sedangkan sel tumbuhan tidak memilikinya. Pada percobaan pengamatan sel yang pertama yaitu mengamati sel hewan, kami menggunakan epitel rongga mulut sebagai sel hewan. Hal pertama yang dilakukan adalah mengorek bagian rongga mulut menggunakan scalpel. Selanjutnya hasil korekan tersebut ditaruh di kaca benda dan ditetesi dengan methilen blue lalu ditutup dengan kaca penutup. Lalu kami amati di bawah mikroskop. Perbesaran yang digunakan adalah 40 kali. Setelah diamati kami mendapat hasil bahwa sel epitel rongga mulut tidak beraturan. Sel epitel rongga mulut tidak beraturan karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel. Bagian-bagian yang terlihat pada sel epitel rongga mulut adalah membran sel, sitoplasma dan inti sel. Membran sel dapat mempertahankan bentuk sel khususnya pada sel hewan yang tidak memiliki dinding sel. Sedangkan sitoplasma berfungsi sebagai enzim-enzim, digunakan untuk mencerna makanan ekstraseluler dan melakukan metabolisme sel. Dan inti sel berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pengatur pembelahan sel. Pengamatan sel yang kedua adalah mengamati sel tumbuhan yang menggunakan bawang merah. Hal yang dilakukan pertama adalah mengupas kulit bawang merah lalu menyayat lapisan umbi yang paling luar dengan sangat tipis. Lapisan yang didapat tersebut diletakkan di atas kaca benda lalu ditetesi air. Setelah itu tutup dengan kaca penutup. Amati bawah merah tersebut diamati di bawah mikroskop. Perbesaran yang digunakan adalah 40 kali. Bagian-bagian dari sel bawang merah yang terlihat adalah inti sel, dinding sel, dan sitoplasma. Sama seperti inti sel pada sel hewan, fungsi inti sel pada bawang merah adalah sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pengatur pembelahan sel. Dinding sel berfungsi sebagai turginitas sel atau kekakuan sel dan membuat bentuknya sel tetap. Sementara fungsi sitoplasma juga sama seperti pada sel epitel rongga mulut. VII. PENUTUP Kesimpulan Mikroskop merupakan alat yang membantu untuk mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen antara lain, lensa obyektif, lensa okuler, revolver, meja mikroskop, diafragma, lensa kondensor, sumber cahaya, pemutar kasar dan halus, tabung mikroskop dan kaki mikroskop. Cara menggunakan mikroskop yang baik yaitu pertama menyalakan lampu pada mikroskop cahaya, mengatur kondensor, mula-mula atur lensa objektif dan okuler ke perbesaran terkecil, menempatkan preparat di meja mikroskop, menurunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif hampir menyentuh gelas penutup dan melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Bahan-bahan yang digunakan untuk diamati di bawah mikroskop adalah bahan-bahan yang masih layak digunakan agar bagian-bagian dari obyek yang diamati masih terlihat jelas. Bentuk dari sel hewan dan sel tumbuhan berbeda karena pada sel tumbuhan terdapat sel dinding sementara pada sel hewan tidak memiliki sel dinding jadi bentuk dari sel hewan tidak beraturan. Saran Pada saat praktikum, kaca penutup yang dipakai tidak mencukupi untuk dipakai semua kelompok, jadi ada sedikit kendala pada saat praktikum. Oleh karena itu, agar praktikum tidak terkendala sebaiknya lebih dilengkapi lagi alat-alat di laboratorium DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A, dkk. 2010. Biologi Jilid I Edisi kedelapan. Jakarta Erlangga. Hidayat B, Estiti. 2005. Anatomi Tumbuhan. Bandung ITB. Nursanto, Edy. 2011. Jurnal Teknologi Technoscientia. Keterdapatan dan Tipe Mineral pada Batubara serta Metode Analisisnya. Vol. 4, No. 1 ISSN. Soetarmi, & Sugiri, N. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta Erlangga Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta Rineka Cipta. Waluyo, Joko. 2010. Biologi Dasar. Jember Universitas Jember. Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern. Bandung Penerbit Tarsito. LAMPIRAN Cover Buku Abstrak JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN 1979-8415 Vol. 4 No. 1 Agustus 2011 KETERDAPATAN DAN TIPE MINERAL PADA BATUBARA SERTA METODE ANALISISNYA Edy Nursanto; Arifudin Idrus; Hendra Amijaya; Subagyo Pramumijoyo Mahasiswa Program Doktor, Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Masuk 28 April 2011, revisi masuk 3 Juli 2011, diterima 15 Juli 2011 ABSTRACT Coal is sediment composed by organic and inorganic materials with organic contents that more than 50%.The organic matters are derived from the remaining plants and have been decomposition and changes in physical and chemical properties. Based on their abundance, then the minerals in coal can be divided into primary minerals major minerals, extra minerals minor minerals and trace minerals. Consist of the major minerals are clay minerals and quartz while the minor minerals are carbonates, sulfides and sulfates. Analysis that used for mineral in coal is Microscopic optical, Scanning Electron Microscopic SEM, Electron Probe Micro Analyzer EPMA, and x-ray Diffraction XRD. Keywords Coal, Minerals, Microscopic Optic, SEM, EPMA, XRD
.